Jum’at
sore tanggal 27 Mei 2011 menjadi kali keduanya touring bagi club motor kami yang
masih berumur jagung. Kami sudah merencanakan dengan matang hingga survey pun
sudah dilakukan. Pelabuhan Ratu tepatnya Pantai Karang Hawu menjadi tujuan
wisata kami. Kami berangkat sore dari Bekasi menuju Sukabumi, kurang lebih 25
motor berbagai jenis ikut serta dalam perjalanan ini. Suka duka pun ada dalam
perjalanan kami dari masalah teknis motor hingga ada sempat tertinggal namun
semua itu menjadi penambah semangat kebersamaan bagi kami. Untuk mempercepat
touring kami melewati jalur Cikidang karena jalannya bagus, panjang, ditengah
hutan atau jurang dan berkelok ketika itu waktu menunjukan tengah malam nuansa
mencekam, gelap karena jarang ada lampu penerangan, warung pun sedikit, tapi
kami tetap semangat tidak takut selalu menjaga kekompakan. Karena banyak
istirahat, makan, dan terkendala teknis alhasil pagi hari kami sampai dengan
selamat di tepi Pantai Karang Hawu.
Nuansa
indah, sejuk, damai, panorama biru laut luas pun mencuci mata membuat hilang
rasa capek dan letih kami. Istirahat sejenak sembari sarapan pagi di losmen penginapan
kami tepat persis depan Pantai Karang Hawu sungguh pemandangan yang indah. Pantai Karang Hawu
sendiri, terletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Pantainya memiliki
karang dan tebing yang menjorok ke laut sebagai ciri khas panorama alam di
pantai tersebut. Disebut Pantai Karang Hawu karena di area pantai ini terdapat
sebuah karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagiannya yang
membentuk seperti tungku (tungku dalam bahasa Sunda disebut hawu). Di
kawasan pantai tersebut juga banyak terdapat fasiltas yang memuaskan pengunjung
diantaranya Hotel, Losmen, Wartel, Restoran, Musholla, Parkir yang sangat luas,
serta tempat penyewaan alat-alat pantai, kios, dll.
Pantai Karang Hawu mempunyai cerita yang melegenda yaitu sebagai
petilasan Ratu Nyi Roro Kidul konon cerita
yang beredar dimasyarakat Nyi Roro Kidul atau Putri Lara Kadita adalah putri
kesayangan dan paling dicinta ayahnya, Prabu Siliwangi. Selain dikagumi karena
kecantikan parasnya, sang putri juga dikenal berbudi halus. Kecantikan dan
kasih sayang berlebih itulah yang kemudian menimbulkan rasa iri dan dengki para
selir Prabu Siliwangi. Puncaknya, para selir itu mengirim sihir sehingga sang
putri menderita penyakit kulit yang tak ada obatnya. Sang putri pun terusir
dari istananya dan berjalan menuju ke arah selatan hingga ke puncak bukit
Karanghawu untuk kemudian bertapa. Dalam tapanya, sang putri mendapat wangsit
untuk terjun ke laut selatan (Samudra Hindia) agar sakitnya pulih dan menjadi
manusia sakti. Karena kesaktiannya itulah, sang putri kemudian menjadi penguasa
Laut Selatan dan berjuluk Ratu Laut Selatan atau Kanjeng Ratu Kidul. Cerita
legenda tersebut tak hanya berkembang di masyarakat Sunda, tapi juga konon
dipercaya presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Sang Proklamator itu pernah
bertapa di patilasan Nyi Roro Kidul.
Sore hari kami pun berenang di pantai. Bercanda tawa,
bermain bola, serta mandi bersama ombak sungguh menyenangkan, banyak sekali
turis asing berkeliling di pantai menambah hangat suasana kami pun berfoto
bersama salah satu turis tersebut. Momen penuh suka cita, hilang semua
kejenuhan rutinitas yang membosankan kala dikota. Sambil minum es kelapa
menikmati tenggelamnya matahari. Malam hari kami berkumpul bersama membakar
ikan, ayam, jagung sambil bernyanyi membunuh waktu, seakan-akan tak ingin
melewatkan hal kecil, rasanya ingin berlama-lama di pantai ini. Karena pas
dengan malam final Liga Champion 2011 antara Barcelona vs Manchester United, kami nonton bareng di salah satu pos militer penjagaan yang
terdapat Televisi.
Esok pagi hari kami harus pulang kembali ke Bekasi. Enggan
sekali rasanya harus meninggalkan pantai ini, jiwa terasa lepas bebas tanpa
beban nuansa damai sangat terasa. Kami pun berangkat bersama menuju Bekasi.
Banyak sekali kenangan indah di pantai tersebut, sangat direkomendasikan bagi
kalian yang belum berkunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar